CoRaT-CoRet Nna Sie Dewi
CoRaT-CoRet Nna Sie Dewi
Proses keperawatan dapat didefenisikan berdasarkan tiga dimensiyaitu: tujuan, organisasi, dan property/karaktersitik.

  1. Tujuan
    Tujuan proses keperawatan secara umum adalah membangun kerangka konsep untuk memenuhi kebutuhan individu klien, keluarga, dan masyarakat.
  2. Organisasi
    Berdasarkan dimensi organisasi, proses keperawatan dikelompokan menjadi 5 tahap, yaitu: pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kelima tahapan ini merupakan proses terorganisir yang mengatur pelaksanaan asuhan keperawatan berdasarkan rangkaian pengelolaan klien secara sistematik
  3. Karekteristik
    Terdapat 6 karakteristik dari proses keperawatan itu, antara lain: (1) tujuan, (2) sistematik; (3) dinamik; (4) interaktif; (5) Fleksibel; dan (6) Teoritis. Penjabaran dari karakteristik tersebut dapat dilihat, berikut ini:
    1) Tujuan : memiliki tujuan jelas yaitu untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan pada klien
    2) Sistematik: menggunakan pendekatan yang terorganisir dalam mencapai tujuan. Sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan serta menghindari terjadinya kesalahan
    3) Dinamik: proses keperawatan dilakukan secaraberkesinambungan. Serta ditujukan untuk mengatasi perubahan respon klien yang diidentikan melalui hubungan antara perawat dengan klien
    4) Interaktif: proses keperawatan memiliki dasar hubungan yaituhubungan timbal balik antara perawat, klien, keluarga, dan tenaga kesehatan lain.
    5) Fleksibel: fleksibilitas proses
    6) Teoritis : setiap langkah dalam keperawatan selalu berdasarkan pada konsep ilmu keperawata


proses keperawatan terdiri dari lima tahab yang meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan , implementasi dan evaluasi (H.Lismidar, dkk, 2005)
Pengkajian
Merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses keperawatan. Tahap pengkajian terdiri dari atas pengumpulan data dan perumusan kebutuhan atau masalah klien. (Keliat, 1998)
Data yang didapatkan bisa di kelompokkan menjadi dua macam yaitu data subjektif, merupakan data yang didapatkan melalui wawancara oleh perawat kepada pasien, keluarga atau orang – orang yang dekat dengan pasien dan data objektif, merupakan data yang ditemukan secara nyata. Data ini didapat melalui observasi atau pemeriksaan langsung oleh perawat (Depkes, 2000).
Diagnosa keperawatan
Adalah penilaian klinis tentang respon aktual dan potensial dari individu, keluarga atau masyarakat terhadap masalah kesehatan/proses kehidupan. (Carpenito,1995. dalam Keliat, 1998)
Diagnosa keperawatan merupakan keputusan klinis mengenai seseorang, keluarga atau masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses kehidupan yang aktual atau potensial. (NANDA 1990, dalam Hidayat, 2004)
Perencanaan
Merupakan suatu proses penyusunan berbagai intervensi keperawatan yang dibutuhkan untuk mencegah,menurunkan atau mengurangi masalah- masalah pasien . Perencanaan ini merupakan langkah ketiga dalam membuat suatu proses keperawatan. (Hidayat, 2004).
Rencana tindakan keperawatan terdiri dari tiga aspek yaitu tujuan umum, tujuan khusus dan rencana tindakan keperawatan. Tujuan umum berfokus pada penyelesaian masalah dari diagnosa tertentu. Tujuan umum dapat dicapai jika serangkaian tujuan khusus telah tercapai. (Keliat, 1998)
Implementasi
Merupakan langkah keempat dalam tahap proses keperawatan dengan melaksanakan berbagai strategi keperawatan (tindakan keperawatan) yang telah direncanakan dalam rencana tindakan keperawatan. Dalam tahab ini perawat harus mengetahui berbagai hal diantaranya bahaya- bahaya fisik dan perlindungan pada pasien, teknik komunikasi, kemampuan dalam prosedur tindakan, pemahaman tentang hak – hak pasien serta dalam memahami tingkat perkembangan pasien. Dalam pelaksanaan rencana tindakan terdapat dua jenis tindakan, yaitu tindakan jenis mandiri dan tindakan kolaborasi. (Hidayat, 2004).
Evaluasi
Adalah proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan keperawatan pada klien.Evaluasi dilakukan terus menerus pada respon pasien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan. Evaluasi dapat dibagi dua yaitu evalusi proses atau formatif dilakukan setiap selesai melaksanakan tindakan, evaluasi hasil atau sumatif dilakuakan dengan membandingkan respon pasien pada tujuan khusus dan umum yang telah ditentukan. (Keliat, 1998).


Tipe Data :
1. Data Subjektif
adalah data yang didapatkan dari klien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. Informasi tersebut tidak bisa ditentukan oleh perawat, mencakup persepsi, perasaan, ide klien tentang status kesehatannya. Misalnya tentang nyeri, perasaan lemah, ketakutan, kecemasan, frustrasi, mual, perasaan malu.
2. Data Objektif
adalah data yang dapat diobservasi dan diukur, dapat diperoleh menggunakan panca indera (lihat, dengar, cium, raba) selama pemeriksaan fisik. Misalnya frekuensi nadi, pernafasan, tekanan darah, edema, berat badan, tingkat kesadaran.



4 tahap dalam komunikasi/wawancara

  1. persiapan
    perawat melakukan persiapan dengan membaca status klien
  2. pembukaan/perkenalan
    Perawat mengembangankan hubungan yang terapeutik
  3. Isi/tahap Kerja
    perawat memfokuskan arah pembicaraan pada masalah khusus yang ingin diketahui
  4. terminasi
    perawat menyiapkan wawancara untuk penutupan




Penerapan proses keperawatan mempunyai
implikasi atau dampak thd :

1. Profesi keperawatan
• Scr profesional proses keperawatan
menyajikan suatu lingkup praktik
keperawatan. Mll 5 langkah, keperawatan scr
terus menerus mendefinisikan perannya
kepada si pasien dan profesi kesehatan
lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa
keperawatan tidak hanya melaksanakan
rencana spt yang telah diresepkan dokter
2. Pasien
• Penggunaan proses keperawatan sgt
bermanfaat bagi pasien dan keluarga.
Kegiatan ini mendorong mereka untuk
berpartisipasi scr aktif dlm keperawatan dgn
melibatkan mereka ke dlm 5 langkah proses.
• Klien menyediakan sumber untuk pengkajian,
validasi diagnosa keperawatan,dan
menyediakan umpan balik untuk evaluasi.
• Perencanaan keperawatan yang tersusun
dengan baik akan memungkinkan perawat
dpt memberikan pelayanan keperawatan scr
kontinyu, aman dan terciptanya lingk yg
terapiutik.
• Keadaan tsb akan membantu mempercepatkesembuhan klien dan memungkinkan kliendpt beradaptasi thd lingk yg ada.
3. Perawat
• Proses keperawatan akan meningkatkan kepuasan
dalam bekerja dan meningkatkan perkembangan
profesionalisasi.
• Peningkatan hubungan antara perawat dengan klien
dapat dilakukan melalui penerapan proses
keperawatan.
• Proses keperawatan memungkinkan suatu
pengembangan dan kreatifitas dlm penjelasan
masalah klien
• Mencegah pekerjaan yg rutinitas, kejenuhan perawat, task oriented approach

0 komentar:

Posting Komentar